Pernahkah ketika suatu saat kita pergi, lantas
terbayang-bayang satu masakan yang menurut kita sudah “di hati” sekali? Hmmm,
aku pernah banget. Membayangkan makanan kuliner favorit tiba-tiba sudah tersedia
di depan mata, padahal posisi diri sedang berada di ratusan kilometer jauhnya.
Ya. Itulah kuliner yang menurutku sudah di hati banget.
Kuliner yang berasal dari daerahku sendiri. Sebuah kota kecil bertaraf kecamatan
di sebuah provinsi Jawa Tengah. Terletak di
sebelah timur sekitar 30km dari ibukota provinsi, Semarang. Purwodadi, demikian
ia selalu disebut. Merupakan tanah kelahiran yang kucintai.
Tak banyak kuliner asli daerah yang bisa ditemui sebenarnya,
tapi kuliner berikut menambah referensi makanan yang mungkin bisa even patut banget buat dinikmati :
1. 1. Swieke Kodok, kuliner ekstrim asli Purwodadi
Sohibs semua pasti sudah seringkali
mendengar bahwa Purwodadi adalah salah satu penghasil kuliner ekstrim macam
ini. Entah bagaimana asalnya, cuman dari sejak aku lahir, swieke kodok sudah
menjadi makanan khas kota ini yang terkenal dimana-mana.
Banyak sekali warung di pinggiran yang menjual swieke kodok ini. Tapi sampai sebesar ini pun, aku belum pernah sama sekali mencicipinya. Karena sebagai orang muslim, aku dan beberapa muslim yang lain menyadari bahwa kodok adalah salah satu hewan yang disebut dalam kitab kami untuk tidak dikonsumsi.
Tapi jangan khawatir, sekarang ini swieke tidak hanya dibuat berisikan daging kodok. Namun ada juga swieke menthok, maupun swieke ayam yang pastinya aman binti halal untuk dinikmati.
Banyak sekali warung di pinggiran yang menjual swieke kodok ini. Tapi sampai sebesar ini pun, aku belum pernah sama sekali mencicipinya. Karena sebagai orang muslim, aku dan beberapa muslim yang lain menyadari bahwa kodok adalah salah satu hewan yang disebut dalam kitab kami untuk tidak dikonsumsi.
Tapi jangan khawatir, sekarang ini swieke tidak hanya dibuat berisikan daging kodok. Namun ada juga swieke menthok, maupun swieke ayam yang pastinya aman binti halal untuk dinikmati.
Kuah segarnya cocok banget dimakan di
suasana dingin seperti ini. Terbuat dari geprekan bawang putih(boleh juga diiris sesuai selera), jahe, kecap
manis,gulgar, lada bubuk dan tauco, swieke ini terasa hangat di tenggorokan dan
di perut. Kalo ingin lebih hangat bukan hanya di perut tapi juga dimulut, boleh
banget tambahin irisan cabai. Biar ada asem-asem segernya jangan lupa perasin
jeruk nipis/limonya ya. Hmmmmh, sweegggeerrr *ngelapiler*.
![]() |
Penampakan Swieke Ayam via Zenfone5 |
![]() |
Bahan tambahan untuk memeper'segar' rasa kuahnya |
![]() |
Nasi, swieke dan sate "jeroan" semakin cantik dalam jepretan kamera Zenfone5 |
Hah?Sego pager? Iya. Sego pager. Tapi
eitts, tunggu dulu. Jangan bayangin yang aneh-aneh. Sego pager dalam bahasa
Jawa atau Nasi pagar dalam bahasa Indonesia ini bukan yang terbuat dari
pagar bamboo, atau baja apalagi batako goreng gitu lo yach. Pager disini cuman
buat istilah aja. Karena penjualnya biasanya tidak buka warung khusus. Cuman
ada diemper2 dekat pagar rumah mereka atau di emper-emper trotoar jalan (yang
bersih pastinya).
Berisikan sayuran hijau yang diiris-iris,
kuliner yang satu ini dipastikan mengandung banyak zat besi-nya. Nah kan?
Gimana bisa males gerak, kalau makanannya sehat begini. *angkat patung
besi sembari pamerin otot*.
Selain berisikan sayuran, sego pager ini
juga ada kecambah dan lamtoronya. Disiram kuah pecel lalu ditaburin yah goreng.
Hmmmm, sedaaapp. Cocok dilidah orang jawa yang njawani begini . Hihihi.
Jadi, sego pager ini adalah kombinasi
antara nasi pecel dan nasi gadungan. Ups,nasi gudangan atau urap, ya. Bedanya
ada yahgoreng. Yahgoreng ini adalah parutan kelapa dan garam. Hmmmm, jadi deh
sego pager dengan rasa yang lengkap, manis, pedes, asin dan gurih sekaligus.
![]() |
Makan disela-sela kesibukan. Jepretin dulu pakai ASUS Zenfone selfie, biar hasil fotonya maksimal |
(Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel)
Sego pagernya manteb. Belum pernah aku makan ituh.. jadi laper mbak rahma :)
ReplyDeleteHihihii ayoo dolan purwodadi mbak wahyuuu
DeleteMbak aku belum kebayang tuh rasanya makan kodok. Konon katanya enak banget ya. Tapi aku udah geli duluan hehehe
ReplyDeleteLalu aku ngiler liat sego pagernya
Kayaknya seger banget deh
Ktanya sih begitu mbk put. Iya seger deh tu sego pagernya
Deletesaya orang purwodadi yang tentunya sering makan swieke, tapi untuk sego pager ini saya sudah sering baca di postingan blog2 yg bersliweran,namun belum pernah nyoba. :)
ReplyDeleteAdane cuman didaerah godong mas. Kalo pagi sekitaran jalan yang mau arah kejuwangi itu.atau disepanjang runah penduduk dibelakang masjid besare
Deletesego pager, kayak nasi urap gitu ya....
ReplyDeletePengen ke Purwodadi, ke waterpark yang baru ituu
Betul. Lebih tepatnya perpaduan antara pecel dan urap. Master park alias danau resto. Ayoooo dolan ke purwodadi dan kunjungin masterparknya. Seruuu loo
Delete