HIK, alias Hidangan Istimewa Kere (istilah untuk wilayah
Solo dan sekitarnya), atau yang lebih sering dikenal sebagai angkringan adalah
satu tempat kuliner yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita.
SElain harganya yang sungguh sangat bersahabat, tempat
kuliner yang satu ini juga mudah sekali di jumpai dimana-mana. Di kota-kota kecil,
seperti di Purwodadi, biasanya ada di setiap pinggir gang masuk. Atau
disepanjang jalan besar. Sedang di kota besar lebih banyak dijumpai disekitaran
kampus.
Hampir semua menu andalan dibandrol dengan harga "ramah kantong" kisaran antara 1000-5.000 rupiah. Menunya sendiri meliputi nasi kucing isi mi dan kering
tempe, nasi dan sambel teri. Macam-macam gorengan seperti tahu, tempe, bakwan,
mendoan . Gorengan ini paling enak biasanya di bakar lagi dengan menambahkan
kecap diatasnya. Wangi khas bakaran semakin menambah kenikmatan rasanya. Ada
juga pentol, pisang goreng, kacang sangrai, sate keong, pepes, rica-rica keong, ceker, kepala ayam yang
dijual terpisah dan satuan.
Untuk minumannya, sama seperti angkringan dikota manapun,
ada jahe panas/hangat/es, es the, es jeruk, kopi hangat/es, susu hangat/es dan
yang paling istimewa ditemui di kota ini adalah “Es krampul”nya.
Dari sekian angkringan yang pernah kukunjungi, cuman
angkringan di Purwodadilah yang menyediakan Es Krampul sebagai salah satu menu
tambahan dan istimewa yang gak bakalan ada di angkringan manapun.
Cara membuatnyapun mudah yaitu seperti membuat es teh pada
umumnya cuman diberi tambahan berupa jeruk yang sudah diiris dan di masukkan
begitu saja ke dalam es teh yang sudah jadi. Irisan jeruk itu nantinya akan
mengambang dipermukaan (dalam Bahasa jawa istilahnya ngrampul). Itulah mengapa
es nya dinamakan es the krampul atau es krampul
![]() |
Penampakan teh krampul buatan sendiri |
Bagi penikmat es jeruk yang punya masalah lambung dan
pencernaan seperti saya, es krampul ini cocok sekali. Karena jeruknya tidak
diperas, jadi rasanya menjadi tidak begitu masam. Pas banget segarnya.
Berbeda dengan es lemon tea yang acapkali membuat perut saya
“protes”. Es krampul ini jauh lebih bersahabat.
Harganya pun murah sekali cuman dua ribu rupiah untuk satu
gelasnya. Kalo ingin lebih murah lagi, beli jeruk sendiri (biasanya duaribu
limaratus dapat 3 atau 4 butir kalo diwarung langgananku). $atu butirnya bisa
dipakai untuk 3 sampai 4 gelas. Irit sekali bukan? (namanya juga emak-emak ya?)
Nah yuk, yang mau mencoba sendiri dirumah, bisa dipraktekkan
langsung. Syukur-syukur kalo ada yang mau bikin angkringan sendiiri didekat
rumah. Mungkin menu minuman yang satu ini bisa dicoba.
Krampul tuh ngapung kalau sundana mah nyak heuheu, kaya infused water dong ya, cuma kalau aku tanpa teh, hanya air putih dikasih irisan lemon atau jeruk nipis 😊
ReplyDeleteHehe... basa sunda dan jawa kan sodaraan, nyak. Jadi kata2nya byk yg sama^^. Iya kalo pake air putih doank jdinya infused water. Tp kalo pake teh, enak juga. Sok atuh mba vita dicobaa.. segerrr euy..
ReplyDeleteSate keong, rica-rica keong, bikin ngiler euy.
ReplyDeletelucu dan unik namanya ....
ReplyDeletejos jd kangen purwodadi
ReplyDelete