Thursday, 2 June 2016

LEMON TEA HANGAT DAN KUDAPAN

Dear suamiku, Tahukah kamu bahwa Jumat malam Sabtu adalah hari favoritku? Hari dimana aku akan selalu menantikan kedatanganmu, setelah lima hari kita terpisah jarak dan waktu. Hari dimana aku akan memakai baju favoritku. Berdandan ala kadarnya yang aku tahu. Memakai parfum hadiah darimu. Menyiapkan buah hati kita untuk ikut menyambutmu. Serta yang tak pernah lupa kusiapkan, segelas lemon tea hangat dan kudapan. Lemon tea hangat itu ibarat sebuah penantian bagiku. Karena, begitu aku mendengar kabar kepulanganmu, aku akan bersegera membuatkannya untukmu, lalu menanti dengan dua gelas lemon tea hangat di hadapan. Satu untukmu dan satu untukku sendiri. Kuminum seteguk-demi seteguk teh untukku sembari melirik jam di dinding dan berdoa agar engkau selamat sampai tujuan. Bukan hanya sekali namun bahkan bisa ratusan kali aku lakukan. Bagaikan seorang kekasih yang sedang cemas menanti pangeran berkuda putih. Sedangkan kudapan itu adalah bentuk pengabdianku padamu. Kamu tahu cuman sedikit masakan yang aku bisa. Tapi demimu, kuluangkan lima hariku tanpamu untuk belajar menyiapkan satu buah kudapan di atas meja dengan perasaan bahagia. Tak jadi begitu penting bagiku apakah kau akan menyukainya atau tidak. Yang penting aku sudah berusaha melakukan kewajibanku untuk melayanimu sepenuh hatiku, jiwa dan raga. Dan jika kudapan yang sudah kusiapkan tak kamu makan, atau karena sesuatu hal kamu tak jadi pulang, meski sedikit kecewa, aku tak apa-apa. Aku hanya tinggal mengingat bahwa malaikatNYA akan tersenyum padaku dan berdoa, agar kelak aku tetap diijinkan mendampingimu di surga. Bukankah tak ada tempat yang paling istimewa bagiku selain di hatimu dan di jannah-NYA?. Aku akan lebih tak rela jika ada bidadari di surga sana yang akan merebut hatimu dan menggantikan posisiku, jika aku tidak bisa jadi istri yang shalihah menjalankan peran. Istri yang selalu ikhlas dalam penerimaan dan pengabdian. Namun apabila suatu saat nanti tak kau temui lemon tea hangat dan kudapan ikut menyambutmu pulang. Itu bukan karena aku tak mencintaimu lagi. Lihat mataku dalam-dalam. Hanya dengan cintamu, kamu akan bisa membaca bahwa adakalanya aku merasa sangat lelah dan butuh lebih banyak pelukan. Dariku yang mencintaimu selalu. Istrimu.

1 comment:

Mohon berkomentar dengan baik ya. Terimakasih.

rahmamocca. Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog